24 July 2017

Literasi Digital Generasi Milenial


Tanggal 20 Juli lalu, sha ikut roadshow serempak 2017 dengan tema Kreatif Bersama Serempak; Literasi Digital Generasi Milenial. Tema dan acaranya bagus banget, apalagi belakangan banyak kasus bullying yang mencuat melalui digital yang dilakukan oleh generasi milenial. Berikut sha share, oleh-oleh ilmu dari acara tersebut:


Pemateri pertama, Ibu Yulis Widyo Marfiah dari kementrian Kominfo

Kominfo memiliki program BPPPTI seperti pembangunan infrastruktur di daerah non komersial yaitu daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal), penyediaan akses internet, pembangunan BTS dan palaparing. Tahun 2017 ini sudah ada 151.000 titik proyek palparing yang sedang dibuat dan masih ada titik-titik lain di berbagai daerah yang akan dikembangkan oleh operator dan pemerintah untuk mendukung akses internet yang lebih baik dan merata di seluruh Indonesia.

Pemateri Kedua, Teh Indari Mastuti membahas "Rumah Digital Berkarya dari Rumah" 

Perempuan harus berkembang dengan tetap ada untuk keluarga, melalui sosial media bisa membuat perempuan berkembang dalam ilmu, pengetahuan dan pergaulan. Kita yang menentukan negatif atau positif media sosial dalam penggunaannya. Ibu cerdas menggunakan internet secara cerdas.

90% kegiatan yang dilakukan oleh Teh Indari adalah melalui sosmed. Berawal dari kesenangannya menulis, menjadikan media untuk berkembang dan membuat berbagai lembaga salah satunya adalah ibu-ibu doyan bisnis, ibu-ibu doyan nulis dan yang terbaru adalah kedai 7K. Kedai 7K yang merupaka sedekah harian berupa paket makan siang gratis bagi yang membutuhkan. Tanpa perlu persentasi secara langsung, orang yang berada di luar negeri pun bisa ikut bersedekah hanya dengan info dari sosial media.

Pemateri ketiga, Ibu Andalusia Neneng Permatasari dosen FIKOM UNISBA

Melek terhadap dunia teknologi dan digital bukan hanya mampu menggunakan. Akan tetapi juga memahami, mengevaluasi sampai mampu membuat sesuatu (menjadi produsen). Dengan memaksimalkan passion, kemampuan serta kolaborasi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Prof. DR. Yohana Susana Yembise 

Perempuan Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang teknologi digital untuk hal-hal positif. Menjadi sosok yang mandiri dan pekerja keras, dekat dengan Tuhan, mengetahui apa yang pantas untuk dilakukan dan memiliki daya nalar dan kritis. Budaya patriartki yang tinggi bukan halangan bagi perempuan untuk melangkah maju.

Menteri Yohana sendiri lahir dan tumbuh di papua dengan segala kekurangan pada saat itu. Bekerja keras dan berusaha menggapai mimpi setinggi-tingginya hingga menduduki jabatannya sebagai menteri. 

Dengan adanya teknologi digital yang canggih, segala informasi menjadi mudah untuk di akses. Ibu Yohana mengharapkan agar generasi milenial tetap membudayakan membaca dan menjauhi copy paste. Dengan mudahnya teknologi, banyak orang dengan mudahnya copy paste tugas via Internet.

Dengan membaca, kita belajar mengenai ilmu, pemahaman dan buah pikir orang lain. Generasi milenial diharapkan mampu menghasilkan buah pikirnya sendiri.

Dialog Interaktif

Ibu Yohana membahas mengenai kasus bullying yang belakangan ini sering terjadi. Pada kasus bullying, pihak sekolah harus bertindak tegas. Jika tidak bisa dilakukan secara mediasi, bisa melalui jalur hukum. Kita tinggal di Indonesia yang memiliki Undang-Undang perlindungan anak. Untuk anak-anak yang terkena kasus bullying akan di proses secara khusus di peradilan anak.

Orang tua pun harus mengerti dan memahami seperti apa dunia digital jaman sekarang. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting. Sehingga anak menunjukkan dan melakukan hal-hal positif dalam penggunaan teknologi digital.

Pada sesi tanya jawab, teh Langit Amaravati menanyakan mengenai media pengganti jika kedepannya Kominfo memblokir sosial media. Adakah penggantinya seperti cina yang memiliki UC Browser? Well, sha sendiri membayangkan kita memiliki satu mesin raksasa semacam google milik kita sendiri.

Acara ini diselenggarakan oleh Serempak, sebuah website yang dibuat oleh KPPA bertujuan membantu wanita dan anak-anak untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan melalui internet di dunia serba digital seperti saat ini. Artikel serempakid merupakan informasi yang akurat dan ditulis oleh pakar ahli di bidangnya masing-masing.

63 comments

  1. Berkarya dari rumah seru banget ya, btw km meni rajin ikutan acara acara sha hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. da sha gaada kegiatan sepulang kerja teeh. maklum masih singlee. hahahaa kok bahas status :P

      Delete
  2. wak aktif banget dengan acara acara keren ya teh...ada juga Readshow Serempak lagi....

    ReplyDelete
  3. Keren tu acaranya. Pas buat para blogger ni

    ReplyDelete
  4. jawaban untuk pertanyaannya mba Langit apaan mba Sha?penasaran heehee
    btw acaranya seru yah sayangnya aku blm pernah dtg ke event2 seru kek gini 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. sha sibuk sama pemikiran sendiri teh, jadi ga keperhatiin jawabannya tau-tau udah next pertanyaan lain. hahaha hayu atuh teh ikut, kan sama2 di bandung. belum pernah ketemu kitaa

      Delete
  5. produk UC Browser bahkan ngga cuma populer di negara aslinya saja, bisa menginvasi Indonesia juga, ckckck. memang ya, jika internet kita gunakan secara bijak dan positif bisa menghasilkan rejeki mbak :)

    ReplyDelete
  6. Indonesia adalah pasar yang sangat berpeluang besar bagi pemasaran UC Browser, makanya mereka menangkappeluang pasar besar itu dengan seksama

    ReplyDelete
    Replies
    1. kegiatannya sangat seruh menyeruh, dan rajin mengikutinya sayangnya males bw balik ya neng?

      Delete
    2. iya mang, bahkan bloggernya udah mulai di gaet nih buat nulis di sana

      Delete
    3. sha mah sll diusahain bw balik mang, mang kan kolom komennya pake diqdus, sha juga komennya pake diqdus hehe

      Delete
  7. Duh rajin banget say datang k acara ya.. bagus beb nambah ilmu pengetahuan... kalau ud rumah tangga susah cari waktunya lho hehhee

    ReplyDelete
  8. masih muda dan selalu semangat... keren !

    ReplyDelete
  9. Ibu Yulis Widyo Marfiah, tolonglah biaya internet diturunin biar lebih terjangkau. Agar banyak yang bisa nimbrung diinternet sehingga banyak artikel-artikel yang berkualitas. Hoax tidak menjadi raja didunia maya.
    Punya mesin pencari sendiri ? Orang kita kan lebih suka milik asing. Milik lokal dianggap gimana gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyayaa, adekku nih selalu minta WiFi. harusnya terjangkau dalam segi biaya juga biar adek2 gampang bikin tugas dll. ibu-ibu bisa beli kuota juga ya tanpa kepikiran lebih mahal dr sembako hehe

      bener sih, habis ya gimana kualitasnya kadang beda. contohnya kalo beli baju lokal sm import, beda banget. Harusnya diimbangi yaa. Agak susah juga untuk masalah ini meski sudah digembar gemborkan sejak dulu

      Delete
  10. mantap kalo ada seminar begini. jadi bisa lebih mengerti apa itu dunia digital. di kampung2 harusnya udah memulai yg kayak gini. karena dalam pandangan mereka, dunia maya/digital itu dianggap mainan, makanya suka dimarahin dan dilarang2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bener dan setuju banget. harusnya di mulai dari circle terkecil :)

      Delete
  11. kalo masalah bullying kayaknya udah menjamur. kalo merasa tangguh biasanya menindas yg lemah. aku berharap orang yg tertindas bisa segera bangkit uatk melawan. biar yg membuli bisa rasakan akibatnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yep! kuncinya bangun kepercayaan diri. Dari dulu sebenarnya banyak. isitilahnya gencet kalo di tempat sha, cuma sekarang lebih terekspos

      Delete
  12. Nah peran serta pemerintah memang sangat penting, apalagi laju internet yang kian hari makin deras.

    Banyak info yang sudah tidak bisa terbendung lagi baik yang negatif maupun yang samar semuanya menyatu jadi satu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, jadi informasi yang di dapatkan bercampur baur jadi abu-abu kebenarannya

      Delete
  13. Bullying dr tahun ke tahun makin gak karuan, gk cm verbal on the spot tp sdh sampai ke ranah digital which is bisa lati psikis sih menurut gw. Serem

    ReplyDelete
    Replies
    1. yes, kasus bunuh diri mantan pacar selebgram itu salah satunya karena ini

      Delete
  14. harus ada proses percepatan edukasi penggunaan internet disegala kalangan, supaya internet dapat dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, salah satu peran kominfo dan sedang dalam tahap itu :)

      Delete
  15. waow,luar biasa.Tambahan ilmu yang manfaat buat generasi milenial. Disini yang aku pahami adlh, bgmn kita para perempuan bisa menggunakan perkembangan jaman informasi yang bermanfaat dalam kehidupan dan berkarya. Sekurang-kurangnya tahulah, kalau penggunaan data internet untuk mobilisasi lebih hemat dari nunggu ojek.

    ReplyDelete
  16. bermanfaat bgt ya acaranya, sayang ga bisa ikutan... makasih sharingnya :)

    ReplyDelete
  17. Media sosial emang gunainnya kudu bijak, sih. Seperti seminar itulah, dipakai untuk hal yang positif. :D

    Nah, terus jauhi copas itu penting banget. Nggak ada susahnya juga, kok, mencantumkan sumber kalau emang mau berbagi. Nggak harus mengakui itu karyanya sendiri. Semoga generasi milennial bisa belajar dari kasus Afi. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sha juga gemash banget baca kasus afi, terutama yang dia lie streaming itu. sampe segitunya :(

      Delete
  18. seneng ya kalau setiap kota ada acara seperti ini

    ReplyDelete
  19. Wahhh, sekarang lagi banyak event-event berbasis digital net ya
    Aku juga belum lama ini ikutan acara yang senada, tapi beda tujuan sih
    Tapi kominfo juga hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aul, sha juga beberapa kali ikut acara senada dengan tema yg beda. Sekarang dmn ul? jakarta apa padang?

      Delete
  20. Terus dijawab apa mba sama ibu nya kalau yang di desas desus kan facebook dan youtube mau di blokir yah.. Telegram sudah

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga bahas soal facebook dan youtube yang mau di blokir sih mbak, cuma telegram aja. memang pada awalnya kominfo sudah memberikan surat peringatan ke pihak telegram. beberapa kali malah. namun tidak ada tanggapan sama sekali. Jadi ya bbegitu di blokir, telegramnya baru ngerespon. sejauh ini baru webnya aja yg di blokir, app nya belum. Karena banyak grup2 sindikat teroris, pedofil, dan konten2 negatif

      Delete
  21. Ilmunya neng sha pasti membawa berkah karena sering dibagikan buat teman-teman. Ikut acara macam ini saya juga seneng,sayangnya terbentur masalah waktu yang terlalu padat dengan kerjaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, hatur nuhun :)
      mudah2n nnti ada waktunya ya mang :)

      Delete
  22. Mantab Nih acaranya...
    jadi pengen ikutan.. :D

    ReplyDelete
  23. Wah ada Teh Indari juga ya yang jadi pembicaranya. Bunda satu ini prestasinya memang luar biasa. Internet memang selama digunakan untuk hal yang baik, nggak cuma mendatangkan manfaat, tapi juga uang. Miris makanya kalau pada akhirnya socmed harus ditutup di negeri ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, teh indari emang keren banget yaa. setuju teh, jadi sumber rejeki bagi banyak orang :)

      Delete
  24. wah asyik nih dapat ilmu komprehensif dari pemateri2 ahli begini. terimakasih sudah berbagi :)

    ReplyDelete
  25. pematerinya ibu2 semua. materinya jg menarik, apalagi kasus bullying yg lagi marak terjadi ini.

    ReplyDelete
  26. UC Browser juga bukannya kita bisa pake ya kak? Jadi itu apa jawaban dari pertanyaannya? ._.

    Tapi emang lho, kekuatan perempuan itu dahsyat bener apalagi di blogging dan nulis-nulis gini. Hohoho. \:p/

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bisa. jadi merambah ke negara lain juga.
      sibuk dg pemikiran sendiri jadi kelewat jawabannya hahaha

      ah yaa? :P

      Delete
  27. Melek terhadap dunia teknologi dan digital emang penting bangett, Semoga Serempak makin bermanfaat dan makin maju kedepannya dan berkembang pest seperti UC Browser

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaamiin, wah iya. ide bagus nih. jadi semacam googlenya perempuan ya!

      Delete
  28. Untung saya copy paste tugas dari temen, bukan dari internet *dijewer bu menteri ._.

    Btw, acaranya bagus tapi ini khusu buat perempuan yak?

    ReplyDelete

© Vanisa Desfriani. Design by FCD.