30 April 2012

Calon Kartini Masa Depan


“Foto ini di ikutsertakan dalam giveaway Blogger Kartinian Ekspresi Kartini Cilik yang diselenggarakan Mama Olive”

Perempuan Berhati Mulia


Siapakah yang tak tahu Dengan siti Khadijah? Seorang perempuan yang dengan kecerdasan dan kesetiaannya menemani perjalanan Rasulullah SAW.  Dialah yang perempuan yang paling pantas disebut sebagai pelopor seluruh wanita yang ada di dunia, kalau di Indonesia sekarang sangat identik dengan sosok kartini, mungkin beliau adalah sosok kartini di masa lalu.

Berkata tentang sesosok wanita yang mampu melakukan perubahan di tengah-tengah keterbatasan atau kekangan yang ada pada suatu masa, di sadari atau tidak. Wanita-wanita tersebut begitu jelas berada di sekeliling kita. Ibu kita, perempuan berhati mulia. Dialah kartini bagi anak-anaknya. Guru perempuan kita, yang dengan sangat luar biasa menularkan virus-virus positif pada kita. Mereka semua adalah sosok kartini bagi kita. Dan kita pun bisa menjadi kartini berikutnya.

Setiap perempuan memiliki hati yang mulia, sebaik dan seburuk apapun kita semua yakin bahwa hati nurani itu masih ada jauh dari dalam hati yang terdalam. Jadilah perempuan yang berhati mulia, menjadi perempuan dengan sosok kartini berikutnya, perempuan yang mampu melakukan perubahan, dan bermanfaat bagi orang lain, meskipun hanya untuk satu orang.

Semua perempuan adalah sosok kartini, pada masanya dan bagi orang yang menyayanginya ..

Tumbuh Kembang Anak

Pertumbuhan berkaitan denggan perubahan dalam besar, jumlah, ukura atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg), untuk panjang (cm, m) umur tulang dan keseimbangan metabolik, mempunyai dampak terhadap aspek fisik.

Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, berkaitandengan pematangan fungsi organ/individu.

Faktor yang mempengaruhi tumbang
  1. Faktor Genetik
  • Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan
    2. Faktor Lingkungan
  • Sangat menentukan tercapainya atau tidaknya potensi bawaan (lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial)
  • Lingkungan pranatal
  • Lingkungan postnatal
Faktor Lingkungan Pranatal
  1. Gizi ibu pada waktu hamil
Gangguannya: 
  • BBLR/Lahir mati
  • hambatan pertumbuhan otak
  • mudah terkena infeksi
  • abortus dsb
    2. Mekanis
  • Trauma/cairan ketuban yang kurang menyebabkan kelainan bawaan
  • kelainan posisi janin => talipes, dislokasi panggul, tortikolis, polsi fasialis dll
   3. Toksin dan zat kimia
  • terutama pada masa organogenesis
  • thalidomide, phenitoin, methadion, obat anti kanker => kelainan bawaan
  • Logam berat => mikrosefal, cerebral palsi
  • rokok atau minuman => BBLR, iufd, cacat, retardasi mental
   4. Endokrin
Merupakan hormon-hormon yang berperan pada pertumbuhan janin (somatotropin "growth hormon", hormon placenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain).

   5. Imunitas
   6. Anoksia Embrio
   7. Radiasi
   8. Infeksi
   9. Stress

Faktor Lingkungan Postnatal
  1. Lingkungan Biologis
  • Ras/ suku bangsa
  • jenis kelamin
  • umur
  • gizi
  • perawatan kesehatan
  • fungsi metabolisme
  • kepekaan terhadap penyakit
  • penyakit kronis
  • hormon dll
    2. Faktor fisik
  • cuaca, musim, keadaan geografis
  • sanitasi
  • keadaan rumah
  • radiasi
    3. Faktor Psikososial
  • stimulasi
  • motivasi belajar
  • ganjaran dan hukuman yang wajar
  • kelompok sebaya
  • stres
  • sekolah
  • cinta dan kasih sayang
  • kualitas interaksi anak dan orang tua
    4. Faktor Keluarga dan adat istiadat
  • pekerjaan/pendapatan keluarga
  • pendidikan ayah-ibu
  • jumlah saudara
  • jenis kelamin dalam keluarga
  • stabilitas rumah tangga
  • kepribadian ayah-ibu
  • adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu
  • agama
  • urbanisasi
  • kehidupan politik

22 April 2012

Infeksi Klamidia



Di sebabkan oleh bakteri klamidia trakomatis, merupakan infeksi menular seksual yang umum terjadi. biasanya bersifat asimptomatik.

Gejala yang dapat di temukan:
  • servisitis mukopurulen
  • salpingitis
  • sindroma uretra
  • limpogranuloma venerum
Laboratorium:
  • kultur mikroorganisme dengan kultur jaringan
  • tes serologi
  • polymerase chain reaction (PCR) DNA klamidia
Penyulit:
  • salpingitis
  • infertilitas
  • abortus
  • penyebaran infeksi ke bayi saat persalinan
  • persalinan prematur
  • endometritis postpartum
Terapi:
  • Tetrasiklin 4 x 500 mg selama 7 hari
  • doksisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari
  • eritromisin 4 x 500 mg selama 7 hari
  • ofloksasin 2 x 300 mg selama 7 hari


HIV


Human Immunodeficiency Virus

  • HIV pertama kali di laporkan pada tahun 1981
  • HIV 1 dan HIV 2 adalah penyebab AIDS
  • kebanyakan di sebabkan HIV 1
  • HIV 2 endemis si afrika barat
  • orang dengan HIV/AIDS mudah terserang penyakit tertentu misalnya pneumoni, TBC, Diare
  • Penderita AIDS sering meninggal karena tidak dapat mengadakan perlawanan terhadap penyakit tertentu
  • seseorang dapat mengidap HIV untuk beberapa tahun sebelum gejala timbul
  • PMS lainnya meningkatkan kemungkinan seseorang tertular HIV atau menularkannya kepada orang lain.
Patogenesis : 
  • Di temukan immuno-supresi (penurunan kekebalan) t.u mediator imunitas seluler sehingga terjadi peningkatan berbagai infekseksi dan neoplasma
  • T Limfosit dapat dideteksi secara penotipe menggunakan CD4 antigen permukaan
  • CD4 sebagai reseptor virus
  • DNA virus masuk ke DNA sel kemudian terjadi infeksi yang menybabkan penurunan sel T
  • monosit makrofag juga dapat terinfeksi dan bila menyerang otak dapat menyebabkan neuro psikiatri
  • orang dengan HIV (+) meningkatkan insidensi sarkoma kaposi, limfoma sel B dan non Hodgkin serta beberapa karsinoma lainnya.
Gejala Klinik :
  • Masa inkubasi yang pasti tidak diketahui tapi umumnya 2-3 bulan
  • waktu rata-rata untuk timbulnya gangguan imunitas kurang lebih 10 tahun
  • bila infeksi dikaitkan dengan beberapa penyakit indikator dengan beberapa penyakit indikator maka diagnosis AIDS dapat di tegakkan
  • beberapa infeksi yang termasuk penyakit indikator diagnosis : kandidiasis pulmonal at esopagus, herpes simpleks persisten, TBC, CMV (sitomegalovirus), pneumositis toksoplasmosis, kanker serviks dan lain-lain
  • kadar CD4 < 200/ul dapat dipertimbangkan untuk diagnosis AIDS pada individu dengan HIV (+)
Serologis :
  • ELISA (enzyme linked immuno sorbent assays0 di pakai untuk uji antibodi HIV
  • sensitifitas uji ELISA kurang lebih 99,5 %
  • bila uji ELISA (+) maka masih perlu dilakukan konfirmasi dengan uji suplementasi lain misalnya : western blot at immuno fluorescence assay
Penapisan :
  • wanita pekerja seks
  • wanita yang pernah berhubungan seks dengan pengidap HIV
  • wanita yang tinggal di daerah endemis HIV 
  • pekerjaan yang mempunyai resiko terkena HIV
  • permintaan sendiri


Chancroid



Disebabkan oleh bakteri Hemofilus dukrey, masa inkubasi 3-5 hari. penyakit ini sering menyertai infeksi HIV, 100 % di sertai sifilis. ulkus yang terasa nyeri di daerah genital, Lympadenitis disertai eritema.

Terapi : 
  • Azitromisin 1 gr po dosis tunggal
  • seftriakson 250 mg IM dosis tunggal
  • eritromisin 4 x 500 mg selama 7 hari
  • sifrofloksasin 2 x 500 mg selama 3 hari
  • amoksisilin dengan asam klavulanat 3 x 500 mg selama 7 hari



21 April 2012

Gonore


Disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorroaea, bakteri diplokokus gram negatif ini dapat ditemukan pada uretra, serviks, anus dan nasofaring.
epitel kolumnar dan epitel pada zona transisional di sel genital merupakan tempat invasi ke dalam tubuh.
gonore dapat menyebar ke sel genital bagian atas, 20-40% penderita GO di sertai dengan infeksi klamidia.

A. Gejala
  1. Gejala awal kebanyakan tidak memiliki keluhan, lekore, polakisuri, disuri, rectal discomfort, inkubasi ± 3-5 hari.
  2. Lekore
  3. Barthplinitis, biasanya unilateral
  4. inflamasi anorektal, keluar sekret dari anus disertai perasaan gatal
B. Pemerikasaan Laboratorium

Pemeriksaan bakteriologis sangat membantu untuk menegakkan diagnosis gonore.
sering disertai infeksi menular seksual lainnya sehingga harus dilakukan pemeniksaan infeksi yang lain yaitu klamidia dan sifilis

C. penyulit
  1. salpingitis
  2. abses pelvis
  3. infeksi sistemik
D. Pencegahan
  1.  penapisan dan terapi pada penderita infeksi asimtomatik
  2. penapisan infeksi pada golongan resiko
  3. pemakaian kondom
  4. terapi terhadap pasangan seksual penderita
E. Terapi

karena kemungkinan adanya infeksi campuran maka terapi selain ditujukan untuk gonore juga untuk klamidia

1. Infeksi tanpa komplikasi
  • seftriakson 125 mg lm + doksisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari
  • ofloksasin 0,4 mg + dosisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari
  • sefiksim 0,4 mg PO dosis tunggal + dosisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari
  • bila tidak tahan tetrasiklin dapat diganti dengan eritromisin 4 x 500 mg selama 7 hari 
2. Infeksi sistemik
  • harus di rawat
  • dapat mengenai jantung atau dapat terjadi meningitis
a. seftriakson 1 gr intra vena tiap 24 jam
b. sefotaksim 1 gr tiap 8 jam
c. spektinomisin 2 gr intra muscular tiap 12 jam

semua terapi harus diberikan selama 7 hari.

F. Prognosis

penderita yang dapat segera di terapi mempunyai prognosis yang baik.
infertilitas merupakan sekuele infeksi gonore.

Oligomenore


Haid jarang, siklus panjang lebih dari dua bulan.

Keadaan oligomenore yang dapat terjadi karena:
  • perpanjangan stadium tollikuler
  • perpanjangan stadium inteal
  • kedua stadium siatas menjadi panjang
Kalau siklus menjadi panjang, maka dapat di sebabkan oleh: 
  • pengaruh psikis
  • pengaruh TBC
Pada umumnya oligomenore yang ovulatoar tidak memerlukan terapi. 



Menoragi


Pengeluaran darah yang selalu banyak biasanya di sertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi. 

Sebab-sebab :
  • hipoplasia
  • asteni
  • selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena terlalu lelah
  • mioma uteri
  • hipertensi
  • dokompensasi kordis
  • infeksi : endometritis, salpingitis
  • penyakit darah : hemofili


Polimenore





Haid sering datang akan tetapi siklusnya pendek, kurang dari 21 hari. 
kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan :
  • stadium prifelasi pendek
  • stadium sekresi pendek
  • keduanya pendek
Siklus yang terjadinya normal menjadi pendek, gejala ini biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. ini sering terjadi karena difungsi ovarium pada:
  • klimakterium
  • pubertas
  • penyakit (TBC)
Bisa di terapi dengan estrogen dan kombinasi estrogen-progesteron.


Pseudoamenore



Pseudoamenore atau Kriptomenore

adalah haid ada, tapi darah haid tidak keluar karena tertutupnya serviks, vagina atau himen.

Pembagian: 
  • Kongential: paling sering terjadi tresi himen, himen tidak berlubang
  • akuista perlekatan saluran serviks atau vagina karena radang GO, Difteri, Partus, Senilitas.


Pendarahan Uterus Disfungsi


Pendaraha Uterus Disfungsi

Pendarahan Uterus Disfungsi (PUD) adalah pendarahan abnormal dari uterus yang diakibatkan oleh gangguan hormon semata.
Pendarahan disfungsi dapat terjadi pada siklus ovulatoar, anovulatoar ataupun pada keadaa folikel persisten
  1. PUD pada siklus anovulatoar
Pada keadaan anovulatoar korpus luteum tidak terbentuk, akibatnya estrogen yang berlebihan dan kurangnya hormon progesteron.

Penyebab : 
  • pendarahan pada masa menars
  • pendarahan pada masa reproduksi
  • pendarahan yang terjadi pada masa pramenopause
  2. PUD pada siklus ovulatoar

Pendarahan yang terjadi berbeda dari pendarahan pada suatu haid yang normal.

Penyebab :
  • perdarahan pada pertengahan siklus
  • perdarahan akibat gangguan pelepasan endometrium
  • perdarahan bercak 9spoting0 pra haid dan pasca haid
  3. PUD pada keadaan folikel persisten

Keadaan ini sering dijumpai pada masa pramenopause. dan jarang terjadi pada masa reproduksi, endometrium secara menetap dipengaruhi oleh estrogen, sehingga terjadi hiperplasia endometrium.
Setelah folikel tidak mampu lagi membentuk estrogen maka akan terjadi perdarahan lepas estrogen.

Dasar diagnosis PUD

Langkah pertama  yang harus dilakukan sebagai dasar diagnosis adalah menyingkirkan kelainan oraganik dan hemotologi.



Disminore, Nyeri saat haid



Disminore

Disminore merupakan keadaan dimana seorang perempuan merasakan nyeri pada saat mendapat haid.

Disminore dibagi menjadi dua
  1. Disminore Primer
Disminore primer/idiopatik/fungsional terjadi dikarenakan hormonal, nyeri haid yang di sebabkan oleh faktor-faktor atau penyebab yang dapat di temukan.

Disminore primer pada umumnya mulai terjadi dalam kurun waktu usia muda, derajat nyeri sangat berpariasi. Pada umumnya nyeri timbul 24-28 jam pertama haid. Umumnya keluhan disminore akan berkurang dengan meningkatnya usia dan setelah persalinan.

Pada akhir daur haid, kadar progesteron menurun, kadar prostaglandin dalam endometrium (dan darah haid) bertambah. peninggian kadar prostaglandin ini menyebabkan bertambahnya kontraksi otot uterus, menyebabkan timbulnya iskemi yang menimbulkan rasa sakit. Hal ini di kenal dengan teori Prostaglandin F2α.

*Dismenore hanya terjadi pada daur haid yang ovulator

     2. Disminore Sekunder

Pada umumnya mulai dirasakan kala usia yang lebih lanjut (dari masa remaja). Rasa nyeri biasanya mulai sebelum datang haid, dapat berlangsung sepanjang haid serta dapat pula disertai keluhan-keluhan lainnya seperti pendarahan banyak, disprareunia serta keputihan

Faktor Penyebab :
  • Infeksi panggul endometriosis
  • Mioma uteri
  • adanya AKDR
  • Polip endometrium
Patogenesis dismenore sekunder :

*kadar prostaglandin F2α dalam endometrium meningkat dengan adanya alat kontrasepsi dalam rahim
*faktor : adanya sumbatan dalam uterus, kelainan anatomi rahim, regangan karena bekuan darah ataupun karena pertumbuhan jaringan menyebabkan bertambahnya kontraksi uterus akibatnya bertambah nyeri






Amenore



Amenore merupakan suatu kejadian dimana seorang perempuan belum mendapatkan haid. Bisa tanpa ada tanda-tanda pertumbuhan seks sekunder sampai usia 14 tahun, bisa juga dengan tanda-tanda seks sekunder sampai usia 16 tahun. Hal ini sering di sebut dengan Amenore Primer.

Amenore juga merupakan suatu kejadian dimana seorang perempuan sudah pernah mendapatkan haid namun tidak mengalami haid kembali dalam waktu tiga daur berturut-turut atau enam bulan. Hal ini sering di sebut dengan Amenore Sekunder.






    © Vanisa Desfriani. Design by FCD.