24 June 2019

Bandara Kertajati: Era Baru Industri Aviasi di Tanah pasundan


Satu tahun sudah bandarudara international jawa barat (BIJB) Kertajati di buka. Beberapa hari lagi, tepatnya tanggal 1 Juli 2019, 13 rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara akan di pindahkan ke Bandara Kertajati. Pro dan kontra hadir di sana sini, hal ini mengingatkan sha kembali saat pertama kali kartu e-money di berlakukan di jalan tol.

Memang tidak mudah membiasakan diri akan hal baru. Terlebih jika kita memikirkan keuntungan dan kepentingan diri sendiri. Namun jika kita melihat lebih jauh, ada banyak sekali dampak positif dari perubahan ini.

Forum Group Discussion bertema Bandara Kertajati: Era Baru Industri Aviasi di Tanah pasundan hari sabtu kemarin di Grand Ballroom Hotel Grand Mercure Setiabudi, Bandung yang sha ikuti membuka banyak wawasan yang ingin sha bagi. 

Sharing a pain, begitu salah satu ucapan pemateri dari Angkasa Pura II saat memulai FGD ini. Sharing a pain saat Indonesia sedang melakukan pembangunan, seperti halnya kita harus bermacet ria bahkan memutar jalan saat ada pembangunan jalan.

Saat Bandara Kertajati akan di bangun, berbagai macam dampak di pertimbangkan. Bagaimana dampak bandara kertajati terhadap bandara husein, dampak ekonomi, bisnis dan lain sebagainya.

Problem dasar pemindahan sebagian besar operasional Bandara Husein ke Bandara Kertajati:
  • Jarak akses dari ibukota jabar ke kertajati ± 100 km, waktu tempuh panjang dengan BOK (biaya operasional kendaraan) dan RUC (Road User Cost) mahal
  • Keterbatasan pelayanan sisi udara dan sisi darat bandara husein serta keterbatasan lahan untuk dikembangkan sebagai bandara yang melayani pesawat berbadan besar.
Solusi:
  • Bandara kertajati dipercepat menjadi bandara hub
  • Penyediaan angkutan umum (bus) yang handal dengan mempertimbangkan penambahan simpul pemberangkatan yang memadai dengan tarif angkutan yang harus disubsidi.
  • Percepatan pembangunan jalan tol Cisumdawu untuk mempercepat akses ke Bandara Kertajati dengan tarif tol yang terjangkau (kesepakatan kosesi jalan tol yang lebih panjang).
Dari beberapa problem yang di hadapi, jarak tempuh menjadi salah satu problem yang paling di soroti. Di FGD ini kita di paparkan juga rencana-rencana pengembangan bandara kertajati seperti
  1. Pengembangan kawasan megapolitan jabodetabek dan bandung jabar termasuk aerocity kertajati
  2. Renacana pengembangan aksesibilitas bandara kertajati salah satunya rencana pengembangan ruas jalan baru
  3. Rencana pengembangan kawasan bandara kertajati dengan masterplannya berupa 3 tahap yaitu tahap 1 (stage 1 & stage 2), tahap 2, dan tahap 3 (ultimate). Saat ini yang sudah selesai yaitu tahap 1 stage 1.
  4. Bandara sebagai penggerak ekonomi
  5. Konsep sistem multi bandara
Adapun dampak ekonomi Bandara Kertajati:

Dampak langsung:
  • Mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih berkualitas
  • Meningkatkan nilai jual daerah sekitar bandar udara khususnya terkait nilai tanah dan bangunan
Dampak tidak langsung:
  • Peciptaan lapangan kerja secara tidak langsung akibat induced demand
  • Peningkatan kesejahteraan seiring terbukanya akses penduduk menengah kebawah terhadap pendapatan potensial.
Dengan adanya bandara baru, perpindahan rute penerbangan, menjadi perubahan yang cukup signifikan bagi masyarakat kita khususnya warga jawa barat, semoga perubahan ini menuju arah yang lebih baik. Kita sebagai warga jawab mari menyambut dan merawatnya dengan penuh suka cita.


Post a Comment

© Vanisa Desfriani. Design by FCD.