11 March 2013 Bandung, Indonesia

Prompt #5: Dilema

Roni menghempaskan lembaran itu ke lantai. Marni terdiam melihat Roni yang tampak gelisah.

"Tidak, jangan sekarang. Kasihan Ririn jika dia tahu tentang ini semua." Ucap Roni pada dirinya sendiri.


Marni hanya duduk  memandangi suaminya itu, kakinya yang tak beralaskan apapun menginjak ubin yang dingin. Sedingin hatinya saat ini. Berkelibatan dipikirannya peristiwa belasan tahun yang lalu, saat ririn yang kulitnya sangat merah, di pindahkan ke pangkuannya. Dia tahu bahwa hari ini akan terjadi, cepat atau lambat. Tapi ini diluar dugaannya, di luar semua yang dia pikirkan.

"Kita, harus segera memberitahukannya pak." Marni menatap suaminya

"Memang seharusnya begitu" Roni menoleh pada istrinya.

-

Mata Ririn memanas, dia menggerakkan kaki dan menggigit bibirnya. Berharap apa yang didengarkannya hanyalah mimpi. Gadis manis itu tiba-tiba merasa tak bisa bernafas, dia tak yakin bahwa cintanya akan musnah secara tiba-tiba. Cinta yang telah di pertahankannya selama tiga tahun terakhir, Ririn mencoba memahami apa yang ibu dan bapak katakan. Hatinya berkata bahwa semua itu bohong, tapi mendengar kedua orang yang sangat di cintainya membuat pikirannya berkata bahwa itu benar. Matanya sekarang telah terbakar, perih dan menyakitkan hingga tak mampu menahan tangis. Kakinya melemas seperti tak menginjak bumi. Cintanya pada rudi, kekasihnya harus berakhir, dan pada ibu bapak ia tak tahu harus bagaimana. Rudi, adalah kakak kandungnya.

63 comments

  1. Replies
    1. nyamnyamnyam.. hhehe
      makasih bang udah mampir di tengah kesibukan :)

      Delete
  2. waaah...dilema banget ya itu..
    bagusss ceritanya Sha..meskipun singkat, tapi pembaca bisa tau dengan jelas detail permasalahan yang terjadi.. ;))

    ReplyDelete
  3. Lembaran apa tuh mbak yang dihempaskan ke lantai?

    ReplyDelete
    Replies
    1. lembaran yang isinya tentang rudy kakak kandungnya ceritanya mah.. hehe
      di bagian ke dua gak ke sensor lagi, malah langsung jawabannya. makasih masukannya :)

      Delete
    2. sama2 mbak... mbak hebat nih bisa nulis terus, aku malah susah nulisnya :)

      Delete
  4. Replies
    1. jleb nusuk ke hati ya mas.. btw, namanya ganti ya :)

      Delete
    2. sebenarnya dari dulu juga itu dari versi panggilan temen-temen, kalau di dunia maya lebih dikenal uzay mungkin.

      Delete
    3. oia zie bukan orang jawa Sa, panggil nama saja toh :)

      Delete
  5. Replies
    1. iya mbak, tadinya gak akan kayak gini. tapi pas nulis ujung2 baru kepikiran. hehe

      Delete
  6. Wah.. cepet banget postingnya. Keren mbak idenya. O ya ada beberapa huruf kapital yang perlu dibenahi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mbak, :)
      btw, di sebelah mananya ya? *maklum masih belajar*

      Delete
  7. ini fragmen dari karya kamu yang judulnya cinta sedarah ya? :)

    salam kenal. blognya sya follow ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh engga, ga ada hubungannya sama itu :)
      salam kenal juga ^^

      Delete
  8. Setelah tanda petik huruf kapital Mak. Apalagi itu masuk paragraf baru kan?
    Tentang pemakaian huruf kapital bisa dilihat di note saya ini : http://www.facebook.com/notes/hairi-yanti/panduan-eyd-pemakaian-huruf-kapital/10152551571735562

    Tapi add saya dulu *modus minta di add* :p

    Btw... Idenya kereeen. Suka deh.. :D

    ReplyDelete
  9. jadi kenapa ririn dan rudi terpisah sebelumnya?

    ReplyDelete
  10. jadi sebenernya Ririn itu anaknya siapa mba? #masihlemot

    salam kenal ya mba Vee :)

    ReplyDelete
  11. tragis banget tuh, si Ririn..
    idenya keren mbak...:)

    ReplyDelete
  12. Rapih banget jalan ceritanya Mbak, nice :)

    ReplyDelete
  13. idenya oke, cara berceritanya bagus. tapi msh blm ngerti tentang lembaran itu. maksudnya apa ya, kalau hanya memberitahukan Rudi kakak kandung, emang harus pake bukti tertulis gitu? semacam akte lahir kah? trus bukti tertulis itu dari siapa? yah, begitulah. hehe. semangaat! keren mba. ;)

    ReplyDelete
  14. Tragis.
    tapi yg sedikit 'mengganggu'ku adalah, berarti selama ini Rudi tidak bersama mereka bertiga ya?

    ReplyDelete
  15. Huruf kapital dan tanda bacanya ya Mbak :)

    ReplyDelete
  16. kasihan :(
    jadi kaya drama korea, hiks..

    mampir ke punyaku yah mbak :)

    ReplyDelete

© Vanisa Desfriani. Design by FCD.