Kemarenan ini adek dan kakaknya bapak kumpul di Rumah. Ua, om dan tante sha. Gak lama setelah kumpul di rumah. Kami semua konvoy pergi ke Cililin untuk makan! Yes, menempuh perjalanan hampir 90 menit hanya untuk makan.
Food
Kami sampai hotel jam setengah delapan pagi. Awalnya, kami gak sewa hotel sama sekali selama di Malaysia. Tapi dibayarin sama Miss Jannah :P Makasih lho miss, haha jadi bisa istirahat leyeh-leyeh, mandi, sarapan plus nyuci baju.
Sore-sore kita jalan lagi ke Marina Bay! Niat awal itu karena udah hari ke dua dan kita belum mampir ke Merlion. Gak sah ya, ke singapore tanpa ke Merlion. Haha Sekalian aja sih, karena (katanya) lokasinya berdekatan.
Hmm, Yummy! Begitu lidah sha mengecap sesendok rasa nasi goreng rawon yang sudah sha celupkan ke kuah khusus di mangkuk terpisah. Rasa-rasanya, baru kali ini sha makan nasi goreng plus kuah!
"Menjadi komunitas yang tak hanya sekedar datang ke acara lalu pulang setelah acara selesai. Tapi menjadi komunitas yang saling memberikan dampak positif dan terus bersilaturahmi meski gak ada event." Kurang lebih begitu ucapan Bang aswi yang sha tangkap saat acara Blogger Bandung Gathering di Warung Idea beberapa waktu lalu.
![]() |
sumber: pinterest |
Sehari-hari, tanpa ngemil itu rasanya "ehem" banget. Bersyukurnya, sha punya mama yang rajin masak dan bikin cemilan. Pagi ini aja, sha di bikinin pisang crunchy di balurin susu. Enaaak!
Nah, berhubung sebentar lagi mau puasa. Mama udah request aja nih minta di beliin oven buat bikin kue. Kalau tahun-tahun sebelumnya kami selalu bikin kue bareng di rumah tetangga. Katanya, mama pengen nyoba bikin sendiri.
Karena tahun ini mudiknya setelah lebaran, kita berencana bikin banyak kue kering di rumah.
Berbekal 10 SGD, sha jalan kaki nyusurin sepanjang arab street. Wangi parfum khas arab tercium jelas di sepanjang jalan. Pernak-pernik khas maroko di satu toko, kain-kain cantik di toko lain, merpati yang berjalan dan terbang ke sana ke mari dan angin yang menyejukkan panas matahari singapura siang itu. Bahkan sha menemukan beberapa burung gagak!
Melihat keluar jendela bus, ada banyak orang yang sedang berjalan menuju pasar papringan ngadiprono. Sha cepat-cepat beresin diri. Apa aja yang mau sha bawa turun dari bus, dan yup. Sha langsung masuk mobil begitu tahu kita akan diantar dengan mobil menuju pasar.
Jalan yang cukup sempit di tengah perkampungan warga. Menurut sha, jaraknya tak begitu jauh. Tapi karena padatnya kendaraan dan sempitnya jalan membuat waktu yang tersita cukup lama. Akhirnya, kamipun memutuskan untuk jalan kaki karena katanya, sudah dekat.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons