6 February 2018

Cerita dari pak ganjar


Dari kopi posongnya pak Tuhar. Kita naik mobil ke dataran yang lebih tinggi. Sha lupa nama pasti tempatnya apa. Tapi ini masih daerah posong. Berkendara kurang lebih satu jam dengan jalan yang tak begitu mulus, nanjak dan cukup curam karena di samping kiri dan kanan itu melewati beberapa jurang. Perjalanan kita pun disertai hujan yang cukup lebat. Sha duduk di paling belakang dan menoleh ke jalan yang telah di lewati. Sedikit ngeri, mencoba berpasrah lalu memejamkan mata sampai tidur.


Sampai di tempat yang ada di foto, mungkin sekitar jam lima sore. Sha, rombongan pertama yang sampai di sana. Tak lama adzan maghrib berkumandang, udara pegunungan yang dingin plus hujan bikin sha dan mbak Icha tiduran di Mushala. Shalat Isya pun sudah lewat, tak ada tanda-tanda acara yang di hadiri akan dimulai.

Entah keberapa kalinya sha mengikuti acara yang seperti ini. Bertemu dengan pejabat pemerintah. Menunggu, lalu mendengarkan. Ekspetasi sha tak begitu banyak. Sha bahkan tak tahu sosok gubernur dari provinsi tetangga. Berbagai macam obrolan sudah di lontarkan, dari yang lucu, tertawa hingga obrolan serius tentang birokrasi. Bahkan hingga kembali sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Kurang dari jam 10 malam, beliau datang. Tepat saat sha sedang di luar. Beliau mengenakan kemeja putih dan tersenyum. Lalu acara dimulai. Saat itulah, satu persatu bahasan dimulai. Kantuk sha mulai menghilang.

Beliau jauh melebihi ekspektasi yang sha punya. Saat seorang petani kopi bertanya dan mengungkapkan pendapat yang berbelit-belit. Beliau hanya menyebutkan satu kalimat ampuh, inti dari ucapan yang tak terucap. "Jadi, butuh biaya berapa?" Lalu, beliau menjelaskan program yang di miliki dan prosedur yang harus dilakukan.


Salah satu pegawai di tempat kita berdiskusi pun ikut memberikan pertanyaan dan pendapat. Pegawai ini mengiginkan pemerintah membetulkan jalan (udah sha ceritain diatas kondisi jalannya) juga agar di berikan pagar.

Lalu, pak Ganjar Pranowo bercerita tentang salah satu tempat wisata ekslusif di Banyuwangi. Untuk menuju ke tempat wisata ini, kita perlu melewati gunung dengan jalan berbatu. Lokasinya pun, cukup dekat dengan pantai dan tanpa listrik! Tempat menginapnya yang full bambu dan tidak bisa menggunakan handphone sama sekali. Dan lokasi wisata tersebut selalu laku dengan hotel yang full booked!

Kenapa? karena untuk ke sana harus naik jeep yang intinya mereka menjual adventure. Lebih dekat dengan alam, tanpa lampu dan hanya menggunakan lilin/obor. Ini adalah tentang bagaimana cara kita berfikir. Jangan jadikan keterbatasan sebagai halangan. Lalu, beliau nanya balik sama pegawai tadi. Jadi gimana, mau saya benerin jalannya apa enggak? terus pegawai nya jawab enggak pak. Eh, di jawab lagi sama pak Ganjar "Ya udah, gak akan saya benerin." wkwkwk skakmat gak tuh 😁


Suatu hari, ada seorang pemuda yang tinggal diatas gunung. Ia bercerita tentang desanya. Saat pagi, anak-anak berangkat sekolah. Orang tua menggembalakan ternak. Siang hari menjadi pejabat tinggi alias manjat pohon kelapa untuk mengambil nira. Dan saat senja. mereka ke surau untuk mengaji. Sebuah kisah yang apik di tuliskan pemuda tersebut di website pribadinya. Lalu, banyak yang membaca hingga pemuda itu di undang ke luar negeri dan desanya menjadi sangat terkenal. 

Itu adalah salah satu cerita yang disampaikan pak Ganjar. Beliau menyampaikan dengan bahasa jawa yang berima. Enak sekali di dengar. Sha gak hafal bahasa jawa jadi nulisinnya pake bahasa Indonesia. 

Pak Ganjar juga bercerita tentang seorang Ibu yang memention pak Ganjar di Twitter mengenai Batik hasil produksinya. Pak Ganjar meminta ibu tersebut untuk datang ke acara seminar yang akan di hadirinya besok.

Esok harinya saat seminar, pak Ganjar menanyakan siapa yang menjual batik yang saya suruh ke sini. Lalu ibu itu mengangkat tangan. Pak Ganjar pun menggunakan batik buatannya saat menghadiri acara pemerintahan dan banyak dari pejabat lain yang tertarik hingga memesan batik tersebut.

See, seberapa besar pengaruh sosial media. Kita sebagai pengguna media sosial, mari mengubah dunia ini menjadi lebih baik. Yang buruknya di buang bareng-bareng.

Tak sampai di situ, kak Albert ghana sempat menanyakan mengenai pembuatan jalan tol yang membuat omzet jualan daerah yang kini tidak terlewati menjadi turun. (Jualannya jadi sepi). Ini menjadi salah satu topik yang paling seru. Mirip-mirip film cars. Ada yang ingat?

Pertanyaan bolak balik antara Pak ganjar dengan kak Albert makin seru. Berbagai macam logika di mainkan. Pada akhirnya, pembangunan tetap harus dilakukan. Untuk setiap UKM harus terus berinovasi, mencari jalan lain agar bisa terus berjalan. Pada satu sisi mungkin terlihat sedikit merugikan, tapi pada sisi lain pembangunan jalan tol menghasilakn jauh lebih banyak sisi positif. Pemerintah tidak akan mungkin membangun tanpa perencanaan, bukan?

Last, buat temen-temen yang memiliki UKM di Jawa Tengah. Boleh banget mengikuti program nya beliau. Sadewa Marga, untuk dibantu mengonlinekan juga membantu penggiat ukm. 

Sha sendiri merasa bahwa pak Ganjar ini sangat inspiratif, cerdas, lugas, ekspresif. Sha bukan maksud berpolitik lho. Sha gak ikut pemilihan gubernur di Jateng. Ini murni pendapat pribadi 😊

Wajah-wajah bogger saat hampir tengah malam. Hayo tebak, siapa aja mereka?

24 comments

  1. Cantiknya foto yang paling atas itu.
    Tenang banget liatnya. Hitam, Biru, Merah Kuning Hijau seperti pelangi.

    ReplyDelete
  2. Karena agenda ini Pak Ganjar jadi membatalkan acara yang di Lasem heheheheh. Padahal aku sudah menunggu beliau di sana :-D

    ReplyDelete
  3. Saya pikir intinya adalah semangat dan terus berusaha. Bagaimana pun keadaannya, bagaimana halangannya, akan bisa teratasi dengan kegigihan, kreativitas, dan juga ketenangan dalam menghadapinya.

    Mudah-mudahan sejahteralah seluruh rakyat Indonesia!! :D

    ReplyDelete
  4. mantap ya pa ganjar ini.. inspirator banget buat kita yang masih muda.. saya tau sha menilai secara objektif pastinya karena cukup mengenal karakter pribadinya pa ganjar... semoga banyak pelajaran yang bisa kita ambil ya sha.. untuk kita tiru ke depannya

    ReplyDelete
  5. Seru bacanya benar ya mari merubah dunia lebih baik💕

    ReplyDelete
  6. pak Ganjar ini salah satu pemimpin yang aku kagumi, semangatnya masih jiwa muda, kreatif, mungkin ada kekurangan dalam memimpin di jawa tengah ini tapi masih banyak hal positif kelebihan yang dimiliki pak Ganjar yang harus kita acungin jempol juga. Seru banget bisa satu ruang diskusi sama pak Ganjar mba Sha :)

    ReplyDelete
  7. sayangx cuma untuk jawa tengah ya..
    jawa timur rangkul juga dong..^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya ada juga tuh di jawa timur. sering liat temen2 blogger jawa timur kumpul2..

      Delete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau soal Ghana sama beliau itu hanya masalah bahasa aja sih. Waktu di mobil aku ngobrol sama Ghana. Dan aku paham maksud sebenarnya gimana. Hehe. Ya mungkin karena dah malem jadinya kurang fokus.

      Delete
  9. Hebat ya,,
    Semoga beliau selalu di berikan kesehatan selalu untuk mewujudkan dan menerapkan segala rencana baik yg di butuhkn masyarakat untuk perkembangan perekonomian nya..

    ReplyDelete
  10. Orang-orang seperti ini memang harus ada untuk bisa menggerakan perekonomian masyarakat
    smoga beliau selalu di berikan kesehetan dan di limpahkan keberkahan

    ReplyDelete
  11. koreksi sedikit Mbak.... Ceritanya sepertinya bukan dari Pak Ginjar, tapi dari Mbak Vanisa dech,,hehehhe..... bcandaaa....haha.

    Ceritanya seru Bangetzz,,,, saya kenal dng Pak Ginanjar tapi via tivi. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha iya, cerita dari pak ganjar diceritain lagi sama vanisa wkwkwk

      hahaha yayayayaa :P

      Delete
  12. wah pasti seru banget ketemu pak Ganjar

    ReplyDelete

© Vanisa Desfriani. Design by FCD.