31 July 2017

Saring sebelum sharing


Hai bloggers, ketemu lagi di hari Senin! Gimana nih senin paginya? Kalau Sha, jam enam lebih beberapa menit udah di rumah sakit. Untuk menghindari macet dan masih punya waktu buat sharing di blog sebelum jam kerja di mulai.

Beberapa waktu ini sha menyadari kalau sha udah jarang banget update status dan sharing di sosmed. Setelah di pikirkan ulang, sha mulai protect diri sendiri karena ada sedikit ketakutan tentang apa yang sha share akan mempengaruhi orang lain. Juga terlalu jelas menunjukkan apa yang sedang sha rasain: baper, galau, bahagia dan sebagainya. Kadang sha update status, beberapa jam/hari kemudian sha sunting private nya jadi pribadi. Sha mulai menyaring informasi dan hal-hal yang memang layak untuk di sharing kepada orang lain.


Nah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum posting di sosial media:

Berbahasa yang baik dan benar. Bahasa ini adalah hal utama ya. Banyak kesalahfahaman yang terjadi karena bahasa atau kata yang digunaan salah. Memberi komentar di satu thread dengan sopan dan santun, hidari unsur sara dan pornografi serta mudah di mengeti alias tidak 4L4Y.

Interaksi Positif dengan teman. Dulu, sempet ada tuh perang status di timeline. Bikin status saling sindir menyindir. Mau tidak mau hal tersebut muncul di timeline kita yang otomatis kita baca. Oleh karena itu, usahakan kita berinteraksi dengan positif dan selesaikan kesalahfahaman secara langsung. Gak mau kan, orang seantero jagad raya tau permasalahan kita yang bahkan saat kita sudah lupa dan selesai masalahnya, orang lain tetap saja ada yang mengingatnya. Begitu pula saat kita berinteraksi ang positif, akan berpengaruh positif juga terhadap orang lain.

Visual yang baik. Sosial media gak jauh juga dari visual. Selain bahasa, foto dan video bertebaran dimana-mana. Dulu, ngeblog cukup dengan tulisan. Sekarang harus ada konten yang menarik di dalamnya. Begitu pula sosial media lain, mengshare atau upload visual pastikan hal itu baik. Sha paling kesal kalau sudah ada yang share korban kecelakan dan paling senang lihat foto bagus dan video menggemaskan juga menyentuh hati.

Waktu yang tepat. Sejujurnya, tak ada batasan waktu bagi seseorang untuk posting, bisa dilakukan kapan saja. Namun, pastikan waktunya tepat. Contohnya sapaan good morning di pagi hari atau share minuman segar di siang bolong saat sebagian orang sedang berpuasa.

Pengunaan tanda tagar. Penggunaan tagar cukup penting. Biasanya untuk menjaring orang-orang yang satu hobi dengan kita sehingga interaksi bisa dilakukan bisa nyambung. Tips: pastikan tagar tidak lebih panjang dari caption.

Tips ini sha dapatkan saat mengikuti sosialisasi GNRM melalui medsos di hotel Holiday Inn beberapa waktu lalu. Menyaring informasi sebelum sharing ini ternyata masuk ke dalam gerakan #AyoBerubah. Salah satu upaya dari revolusi mental. Gerakan yang dicetuskan oleh Presiden kita untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai dan prilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Ada lima Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang mungkin teman-teman sudah tahu:
  1. Gerakan Indonesia Melayani
  2. Gerakan Indonesia Tertib
  3. Gerakan Indonesia Bersih
  4. Gerakan Indonesia Mandiri
  5. Gerakan Indonesia Bersatu

Dengan tiga nilai Revolusi mental berupa: Integritas, etos dan gotong royong.

Yuk kita saring informasi sebelum sharing! karena hal-hal positif itu selalu menular 😊

58 comments

  1. makasi ilmunya mba baru tau tentang tagar xixi sekrang memang mesti menyaring, mengerem y mb sha jgn sampe kita memviralkan info hoax memicu keributan 👍🙏🏻

    ReplyDelete
  2. makasih mbak ilmu nya, saring informasi , sebelum mengshare ke publik lain. cari sumber yang bisa dipercaya ya mbak

    ReplyDelete
  3. Kayaknya sekarang lebih banyak orang yang asal bagikan tanpa memikirkan terlebih dulu. Tuh Hoax masih jadi bahan paling banyak dibagikan :-(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, apa yg dianggap menarik di share aja pdhl belum tentu kebenarannya ya mas..

      Delete
  4. Banyak banget yang masih dengan senangnya membagikan info hoax hhu sedih deh kalau liat yang share hoax. Ga ngecek dulu kebenaran informasinya

    ReplyDelete
  5. hmm, kalau semua musuh2 nya jokoi pakai metode saring sebelum sharing, sejahter lah pemberitaan di media.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya banget, harusnya pemerintah saling mendukung bukan gontok2an haha

      Delete
  6. Aheuheu saya masi sering bikin status di mana-mana :D bener tuh harus saring dulu. Tapi klo lagi emosi jiwa suka lupa nyaring, pengennya sharing aja heuheuheu. Pake medsos mah skrng otak juga harus on terus ya, ngikutin emosi mah salah wae :D

    judul tulisannya bagus, sa. Kereeeen!

    ReplyDelete
  7. Sepakat. Sebaiknya berjarak dulu dengan media sosial saat kita masih dikuasai negativitas. Setelah netral, barulah sharing.

    ReplyDelete
  8. Setuju, yuk jadikan medsos sarana kebaikan..

    ReplyDelete
  9. Hai juga, Teh..hehe
    Senen pagi kamari mah gowes keliling kota Jogja lah..he
    Tapi ini aku telat bales, udah ada niatan senin sore, tapi masih dilaur, jadinya selasa pagi :)

    Setuju, kalau hal yang positif selalu menular. Membaut yang sedang merasakan kegundahan jadi cerita..he

    Hatur nuhun, Teh, elmuna. Sekarang mah makin mudah, disaat kita punya ide atau ilmu baru. Tulis share, jadilah orang-orang tahu ya, Teh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. wuiih, rajin ndi. kuliah nya dah nyantai yaa?
      hahaha nyantaii ajaahh

      sami2 ndi, haha duh jadi asa gimana di nuhunin

      Delete
  10. iya ih suka kzl kalau orang sembarangan sharing2 berita tanpa lihat kebenaran beritanya. yang ada jadi profokatif.

    ReplyDelete
  11. Setuju banget Sha, think before sharing, aku udah males update status, twitter juga isinya share link blog dan Instagram upload karya hehe

    ReplyDelete
  12. bahasa dan etika yang baik dalam menyampaikan itu amat sangat perlu, sebab hal itu akan menjadi indikator tentang apa maksud yang akan kita sampaikan

    ReplyDelete
  13. medsos sedang marajelala ya sekarang dari anak anak sampai orang tua jadi kemungkinan berita hoax yang dibagikan banyak juga
    makasih tipsnya, bagus tuh kata katanya Saring sebelum sharing!

    ReplyDelete
  14. bagus juga pembahasannya, bisa sebagai pembelajaran bagi saya pribadi. terima kasih, mbak Sha

    ReplyDelete
  15. Think before you post
    bukan begitu ya mbak

    ReplyDelete
  16. wah ini kebiasanku jaman 4LAY dulu mbak, apa-apa maunya di share ke sosmed.
    mana aslinya juga ngga penting=prnting banget XD

    bener juga, sekarang mah kudu ati-ati kalau mau ngepost status apa komen. sosial media sekarang mah bisa jadi boomerang bagi empunya. kalau feednya baik, ya kita bakal dapet feedback positif. tapi kalau pas feed apa komennya jelek (apalagi berbau SARA), yaaa siap-siap aja dapet feedback negatif dari orang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. tenang, ada temennya. sha juga dulu gitu hahaha

      setujuuu
      yang boleh mah boomerang di ig stories :P

      Delete
  17. Saya sepakat. Pilha2 dulu dan yang terpenting usahakan kuasai informasi yang diberikan sebab berbahaya ketika banyak yang bertanya.

    ReplyDelete
  18. Iya suka juga pakai tanda tagar terutama yang bersifat publik jadi bisa lebih rame lagi, iyalah hati-hati karena kadang juga bisa menimbulkan salah paham

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, biar nambah follower ya teh hehe *maksud tersembunyi

      Delete
    2. hehe, jeli juga ya membaca yang terselubung eh tersembunyi
      haduh jadi sembunyi dmna lagi hehe, nggk kok becanda

      Delete
  19. Bener banget tu sha... kadang kita ga mikir2 update status padahal bkin oranglain ga nyaman ya.. mending kita share sesuatu yang sudab pasti benar dan hal yang positif y say..

    ReplyDelete
  20. Saya baru tahu kok Sha ttg gerakan revolusi mentalnya itu. Makasih...
    kayaknya saya belom banyak melanggar etika sebelum posting itu deh, saring, bahasa dna visual yg baik, semuanya udah. bahkan waktu juga diusahain tepat, misal nyari celah naro reply link blog di status orang yg berhubungan. xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah ya? hehe
      udaaah haw, dirimu mah terbaiks lah kalau psoting blog. terbaik buat bikin senyum2 haha

      Delete
  21. suka lupa bikin tagar.. ada manfaat lebih y ternyata

    ReplyDelete
  22. Betul, kita butuh pencitraan di sosmed. Kan engga banget lagi share status alay eh diliat doi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahahahaha salah satunya itu. bisa di baca klien juga loh status2 kita. berpengaruh besar ternyata :)

      Delete
  23. Iyahh bener banget.. sekrang di sosmed banyak banget tulisan2 yang dri judulnya aja udh ngebuat hati rungsing... gmana klo dibaca semuanya.. hadeeehh.. skrang mah mesti pintar2 pilih bacaan...

    ReplyDelete
  24. Indonesia kayaknya sekarang udah darurat Hoax ya. Makanya acara-acara kayak gini perlu banyak diselenggarakan biar bisa menangkal info-info nggak benar yang buanyak banget berseliweran di medsos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bener tuh. karena sekarang para orang tua juga mulai bermain medsos. untuk konfirmasi hoax bisa cek webnya kominfo :)

      Delete
  25. Makasih ya mbak info tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, penggunaan tagar dll dlm menyebarkan hal. Mesti disaring dulu ya, cek n ricek kebenarannya. Sip.

    ReplyDelete
  26. betoll sekali, bila perlu pake saringan khusus yang superhalus hehe

    ReplyDelete
  27. bner mba, dimana dunia maya sekarang ini yang begitu semrawud dengan berita hoax dan ujaran kebencian, saring sebulum saring memang perlu dilakukan bagi siapapun, seperti yang saya lakukan ketika ingin membagikan sebuah berita, saya selalu mencari kebenarannya dari portal berita ternama, dan tidak cukup itu, saya juga akan membandingkan berita tersebut dari 2 atua 3 portal berita ternama lainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, harus di contoh nih mas badrut. memang harus seperti itu :)

      Delete
  28. Bagi sebagian orang, menyebarkan hoax entah kenapa kok ya lebih mudah daripada menebarkan kebaikan. #serem

    ReplyDelete

© Vanisa Desfriani. Design by FCD.