20 March 2013

Catatan Perjalanan : Indahnya Berbagi

 
Minggu, 17 Maret 2013. Isha melakukan perjalanan dari rumah ke daerah soekarno hatta (cinunuk) dengan diantar sepupu isha. Sampailah di rumah makan restu mande dan bertemu dengan teh sakura hinata a.k.a seruni dan teh lygia pecandu hujan. Di mulailah perjalanan untuk melakukan baksos tukang becak dengan menggunakan angkot.

Pembagian di mulai ke daerah panyileukan, di sana ada dua tukang becak. Kemudian datanglah seorang tukang becak yang sepertinya baru mengantar penumpang menghampiri kami. A zen bilang "itulah yang di sebut menjemput rezeki" kata-kata a zen langsung melesat di otak isha. Apa yang kita inginkan, rezeki yang sudah di takdirkan, tidak selamanya langsung datang kepada kita dan kita hanya diam. Tapi, juga memita kita untuk di jemput.

Perjalanan di lanjutkan ke daerah rancaekek, isha secara langsung memberikan baksos pada tukang becak. Dan tak jauh dari situ, saat memberikan baksos pada tukang becak, terlihat beberapa orang yang bukan tukang becak langsung duduk di becak yang kosong. Tak hanya itu, keributan pun terjadi. Tiba-tiba banyak orang yang datang menghampiri angkot dan meminta bagian. Akhirnya, kami pun memutuskan untuk pergi.

Percakapan demi percakapan berlangsung selama di perjalanan, terutama dari teh gia. Percakapan ringan yang membuat kita tersentuh, dan tersadar berbagai macam hal. juga di selingi dengan bacanda yang tak hentinya membuat tawa.

Berbagai tempat telah terlewati,, dari mulai tukang becak yang sedang mengangkut barang,genting sampai dengan mengumpulkan para tukang becak. Waktu pun berlalu, teh gia mengajak kita ke rumah teh indari mastuti. Di dekat rumah teh indari, di dapati seorang tukang becak yang langsung mengucap syukur. kemudian dengan berbaik hati mengajak kami ke rumahnya. isha dan teh seruni pun foto-foto di depan rumah teh indari.

Kemudian, lewat lagi seorang tukang becak. ketika kami akan memberikan rezeki, tukang becak itu bilang sedang sibuk dan begitu saja pergi. Bagaimana pun, setiap rezeki telah di takdirkan siapa yang akan mendaatkannya.

Saat pulang dari rumah teh indari, ketemu lagi sama tukang becak yang tadi ngajak ke rumahnya. dia melambaikan tangan. begitu baiknya sampai teh seruni terharu..

entah di jalan mana, bertemu lagi dengan seorang pria yang sedang tiduran di rumput. di sampingnya ada sebuah gerobak sampah. saat kami memberikan baksos, tangannya bergetar, pria itu menangis..

Hanya sedikit cerita dari banyaknya kejadian, betapa isha sangat besyukur atas semua yang telah Allah berikan. Benar kata teh gia "Kita jangan lihat ke atas terus, lihat ke yang di bawah kita. Agar kita bersyukur."

Dan untuk teh lygia, teh seruni, a zen dan tami yang gak berhenti ketawa. makasih atas pengalaman berharga hari itu.. Makasih untuk semua yang telah berpartisipasi dan merelakan sedikit rezekinya. Hidup itu, menjadi lebih indah saat kita berbagi....

11 comments

  1. Dija juga lagi syukuran Tante...
    Dija berbagi dengan teman-teman blogger

    Tante mau ikut???

    ReplyDelete
  2. hemmm...
    semoga kita terus bisa berbagi ya..
    walaupun bukan dalam bentuk barang, tetapi tenaga atau pikiran juga bisa :)

    ReplyDelete
  3. Bersedekah dalam bentuk apapun yang baik Insya Allah bernilai ibadah dan barokah jika dilakukan dengan ikhlas. Soal pembalasannya sudah diatur oleh Allah Swt.
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  4. semoga sodaqohnya mendapatkan pahala berlipat lipat hingga tidak dapat dihitung...aamiin :)

    ReplyDelete

© Vanisa Desfriani. Design by FCD.