23 May 2012 Singaparna, Indonesia

TETANUS DAN TETANUS NEONATORUM


TETANUS DAN TETANUS NEONATORUM
BATASAN
Penyakit toksemik akut yg disebabkan oleh eksotoksin Clostridium tetani

KLASIFIKASI
Manifestasi klinis : lokal, sefal, umum dan neonatorum
Berat-ringannya penyakit : I (ringan), II (sedang), III (berat), IV (sangat berat)

PATOFISIOLOGI
Manifestasi klinis akibat g3 inhibisi presinaps yg menyebabkan generator of pathological enhanced excitation

KRITERIA DIAGNOSIS
Riwayat trauma, pemotongan/perawatan tali pusat tidak steril, tidak diimunisasi tetanus (tidak lengkap)
Derajat I
Trismus ringan–sedang, kekakuan umum, Spasme (-), Disfagia (-)/ringan, g3 respirasi (-)
Derajat II
Trismus sedang, Kekakuan jelas, Spasme hanya sebentar, Takipnea, Disfagia ringan
Derajat III
Trismus berat, Otot spastis, Spasme spontan, Takipnea, Apneic spell, Disfagia berat, Takikardia, Aktivitas sistem autonom meningkat
Derajat IV (Derajat III + g3 autonom berat, Hipertensi berat dan takikardia atau, Hipotensi dan bradikardia, Hipertensi berat atau hipotensi berat

DIAGNOSIS BANDING

Abses gigi, parafaring/retrofaring/peritonsiler ; Poliomielitis ; Meningitis bakterialis stadium awal ; Ensefalitis ; Rabies ; Keracunan strihnin ; Efek simpang fenotiazin ; Tetani ; Epilepsi

TERAPI
Spasme sangat hebat → pankuronium bromid 0,02 mg/kgBB i.v. diikuti 0,05 mg/kgBB/dosis setiap 2-3 jam
Bila terjadi aktivitas simpatis yang berlebihan, atasi dg beta bloker (propanolol / alfa & beta bloker labetolol)

PENANGANAN DASAR
Antibiotik
  • Penisilin prokain 50.000 IU/kgBB/kali i.m. tiap 12 jam, atau
  • Ampisilin 150 mg/kgBB/hari i.v. dibagi dalam 4 dosis, atau
  • Tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hari p.o. dibagi dalam 4 dosis (maks. 2 g), atau
  • Sefalosporin generasi ke-3, atau
  • Metronidazol loading dose 15 mg/kgBB/jam selanjutnya 7,5 mg/kgBB tiap 6 jam, atau
  • Eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari p.o dibagi dalam 4 dosis

Catatan :
Tetanus neonatorum  : + gentamisin 5-7 mg/kgBB/hari i.v. dibagi dalam 2 dosis
Bila ada sepsis atau pneumonia + antibiotik lain (metisilin, sefalosporin dll)

Netralisasi toksin
  • Human tetanus immunoglobulin (HTIG) 3.000-6.000 IU i.m. (u/ TN : 500 IU i.v.)
  • Bila tidak tersedia, berikan anti tetanus serum (ATS) 50.000-100.000 IU, ½ i.m. dan ½ i.v. (skin test) (u/ TN 10.000 IU i.v.)
  • Anti kejang
  • Diazepam 0,1-0,3 mg/kgBB/kali i.v. tiap 2-4 jam, TN 0,3-0,5 mg/kgBB/kali
  • Dalam keadaan berat : diazepam drip 20 mg/kgBB/hari dirawat di PICU/NICU
  • Dosis pemeliharaan 8 mg/kgBB/hari p.o. dibagi dalam 6-8 dosis
  • Perawatan luka
  • Dilakukan setelah diberi anti toksin dan anti kejang

PENANGANAN UMUM
(Bebaskan jalan nafas dan pemberian O2, stimulasi minimal)

PROGNOSIS
Tergantung skoring Black (1991)
     Skor  : 0-1  (ringan)           -- kematian   < 10%
                           2-3   (sedang)         -- kematian   10-20%
                              4   (berat)           -- kematian   20-40%
                           5-6  (sangat berat) -– kematian   > 50%

10 comments

  1. Tp boleh ctrl+c kan ??? heheh be my friend at www.facebook.com/appi.aprisal

    ReplyDelete
  2. informasi yang menarik mbk, sedikit bingung bahasanya tapi yang jelas tambah pengetahuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih,
      lain kali saya gunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti :)

      Delete
  3. Terimakasih infonya ya, wawsan s jadi bertambah nih :)

    ReplyDelete
  4. Dari 6 penanganan dasar yang saya tau cuma penisilin, bahasa yang lainnya belum pernah denger

    ReplyDelete

© Vanisa Desfriani. Design by FCD.